Topografis

  • 25 Mei 2020

Wilayah Kota Pangkalpinang pada umumnya bergelombang dan berbukit dengan ketinggian 20 – 50 m dari permukaan laut, dan kemiringan 0-25%. Daerah cekungan berada di pusat kota, sehingga memberikan keadaan negative, yaitu rawan banjir terutama pada musim hujan atau pengaruh pasang surut air laut melalui Sungai Rangkui. Sementara daerah yang berbukit mengelompok di bagian barat dan selatan Kota Pangkalpinang. Beberapa bukit yang besar adalah adalah Bukit Girimaya dan Bukit Menara. Sebagian besar jenis tanahna adalah Podzolik Merah, Kuning, Regoso;, Gleisol dan Organosol. Sedangkan pada daerah rawa jeni tanahnya adalah Asosiasi alluvial hydromorf dan Flayhumus serta Regosol.

Berdasarkan luar wilayah Kota Pangkalpinang dapat dirinci penggunaan tanahnya yaitu 1.562 Ha diusahakan untuk pertanian, perikanan dan kehutanan. Seluas 1.163 Ha lahan yang sementara tidak diusahakan, 4.130 Ha untuk pemukiman dan sisanya berupa rawa-rawa, hutan negara dan lainnya. Tidak terdapat arca persawahan di Kota Pangkalpinang terdapat beberapa sungai  kecil yang bermuara ke Sungai Rangkui. Disamping Sungai Rangkui terdapat juga Sungai Pedindang di bagian selatan Sungai Baturusa yang bermuara ke Laut Cina Selatan.